Skip to main content

Posts

Cara Menentukan Kondisi Gelombang dalam Eksperimen Fisik Teknik Pantai

Eksperimen fisik ( physical exsperiment ) memegang peranan penting di dalam proses perancangan bangunan pelindung pantai seperti pemecah gelombang atau breakwater. Melalui eksperimen fisik, rancangan bangunan pelindung pantai akan diuji dibawah kondisi gelombang tertentu. Biasanya kondisi gelombang yang digunakan menggambarkan kondisi gelombang saat badai dimana tinggi gelombang tertinggi terjadi. Eksperimen fisik dapat dilakukan dengan menggunakan flume gelombang ( wave flume ) 2 dimensi. Flume gelombang dapat mensimulasikan berbagai jenis gelombang air seperti gelombang regular, gelombang acak ( random ), dan gelombang solitary. Biasanya, rentang tinggi gelombang (\(H\)) yang dapat disimulasikan dengan flume gelombang berkisar 5 – 30 cm dan periode gelombang (\(T\)) berkisar 0.5 – 3.5 detik. Seperti yang kita ketahui, kondisi gelombang dilapangan, baik itu \(H\) ataupun \(T\), nilainnya jauh lebih besar daripada kondisi gelombang yang dapat disim

Teknik Pantai: Cara Membedakan Laut Dalam, Transisi dan Dangkal

Kondisi kedalaman perairan laut merupakan salah satu faktor penting dalam mekanika gelombang air laut. Hal ini karena sifat mekanika gelombang air seperti panjang gelombang, kecepatan partikel air, energi dan cepat rambat gelombang, ditentukan oleh kondisi kedalaman perairan. Kondisi kedalaman perairan dilihat dari sudut pandang mekanika gelombang air laut terbagi menjadi: (1) perairan laut dalam, (2) perairan laut transisi dan (3) perairan laut dangkal. Untuk dapat membedakan kedalaman perairan kita membutuhkan dua informasi yaitu kedalaman perairan, \(h\), dan panjang gelombang laut dalam, \( L_{0} \). Kedalaman perairan, \(h\) Kedalaman perairan, \(h\), merupakan jarak vertikal dari dasar laut ke permukaan laut ( mean seal level (MSL) ) Panjang gelombang laut dalam, \(L_{0}\) Panjang gelombang laut dalam, \(L_{0}\), adalah panjang gelombang yang dihitung menggunakan persamaan: \[L_{0} = \frac{gT^{2}}{2\pi}\] dimana \(g\) adalah percepatan gravitas

Teknik Pantai: Gelombang Pecah (Wave Breaking)

Gelombang pecah atau dalam bahasa Inggris wave breaking adalah kondisi dimana amplitudo gelombang mencapai titik kritis yang menyebabkan puncak gelombang ( crest ) terbalik. Suatu gelombang dapat mencapai titik kritis karena disebabkan oleh tiga hal yaitu: (1) kecuraman gelombang, (2) kedalaman perairan dan (3) interaksi dengan dasar pantai atau bangunan pantai. Kecuraman Gelombang Kecuraman gelombang atau wave steepness  \((s_{0})\) adalah perbandingan antara tinggi gelombang, \(H\), dan panjang gelombang, \(L_{0}\): \[ s_{0} = \frac{H}{L_0} \] \(L_{0}\) disini adalah panjang gelombang di perairan dalam yang dihitung menggunakan persamaan berikut: \[ L_{0} = \frac{gT^{2}}{2\pi}\] dimana \(T\) adalah periode gelombang, \(g\) adalah percepatan gravitasi dan \(\pi\) adalah konstanta (\(\pi=3.14\)). Gambar 1 mengilustrasikan \(H\), \(L_{0}\), puncak gelombang dan lembah gelombang. Suatu gelombang akan pecah apabila nilai \(s_{0} > 1/7\) atau \(s_{0} >